anekarasa.co.id - RAS adalah singkatan dari "Recirculating Aquaculture System”. RAS merupakan sistem budidaya akuakultur yang dirancang untuk mendaur ulang dan mengontrol kualitas air dalam lingkungan budidaya ikan atau organisme akuakultur lainnya. Sistem ini digunakan dalam budidaya ikan, udang, lobster, dan spesies akuakultur lainnya.
Meskipun memiliki banyak kelebihan, metode budidaya menggunakan Recirculated Aquaculture System (RAS) juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan:
1. Biaya Awal yang Tinggi
Pembangunan dan pengoperasian sistem RAS membutuhkan investasi awal yang signifikan. Biaya peralatan, instalasi teknologi, infrastruktur, dan manajemen yang canggih bisa menjadi hambatan utama bagi banyak petani ikan yang ingin beralih ke metode ini.
2. Tuntutan Teknis yang Tinggi
RAS melibatkan teknologi canggih dalam hal pengelolaan air, pemantauan parameter lingkungan, sistem filtrasi, dan lain-lain. Ini berarti petani harus memiliki pengetahuan teknis yang mendalam dan kemampuan untuk mengoperasikan, memelihara, dan memperbaiki sistem tersebut.
Baca juga: Inilah 7 Manfaat Kesehatan dari Memakan Ikan Teri
3. Resiko Kegagalan Sistem
Ketika terjadi gangguan atau kerusakan pada komponen sistem RAS, seperti gangguan listrik, kerusakan peralatan, atau kegagalan filter, dapat berdampak negatif pada lingkungan budidaya dan kesehatan ikan. Oleh karena itu, perawatan rutin dan respons cepat terhadap masalah teknis sangat penting.
4. Pengawasan yang Intensif
Meskipun RAS memungkinkan pengaturan lingkungan yang terkontrol, tetapi ini juga berarti petani harus mengawasi sistem dengan cermat dan secara terus-menerus. Perubahan parameter lingkungan yang tidak terdeteksi atau terabaikan dapat berdampak buruk pada kesehatan ikan dan produktivitas.
5. Risiko Kegagalan Air Bekas
Meskipun RAS mengurangi dampak lingkungan secara keseluruhan, ada risiko air bekas yang dihasilkan oleh sistem ini masih mengandung residu nutrisi, bahan organik, dan bahan kimia yang mungkin perlu diolah sebelum dibuang atau digunakan kembali. Jika air bekas tidak dikelola dengan baik, ini bisa menyebabkan masalah lingkungan lokal.
6. Pemeliharaan Sistem yang Konstan
Sistem RAS memerlukan pemeliharaan rutin untuk menjaga kualitas air dan kinerja sistem. Ini mencakup pembersihan filter, penggantian suku cadang yang rusak, dan pemantauan parameter air secara terus-menerus.
Baca juga: Resep Oyster Rockefeller, Dijamin Menggugah Selera
7. Ketergantungan pada Sumber Listrik dan Teknologi
RAS membutuhkan pasokan listrik yang stabil untuk menjalankan sistem pompa, aerator, dan peralatan lainnya. Kegagalan pasokan listrik dapat menyebabkan risiko kematian massal ikan dalam waktu singkat.
8. Keterbatasan Jenis Ikan yang Cocok
Tidak semua jenis ikan atau spesies akuakultur cocok untuk dibudidayakan dalam sistem RAS. Beberapa spesies mungkin memerlukan kondisi lingkungan yang lebih alami atau memiliki tingkat toleransi yang rendah terhadap perubahan parameter lingkungan.
Ketika memutuskan untuk mengadopsi sistem RAS, penting bagi petani atau pengusaha akuakultur untuk secara cermat mempertimbangkan dan merencanakan semua aspek teknis, operasional, dan finansial yang terkait dengan metode ini.