anekarasa.co.id - Daging sapi memiliki tempat khusus di banyak masakan di seluruh dunia. Beragamnya rasa dan tekstur yang ditawarkan daging sapi dapat dikaitkan dengan beragamnya potongan daging yang disediakannya. Setiap potongan berasal dari bagian hewan yang berbeda dan menawarkan karakteristik yang berbeda pula, sehingga cocok untuk metode memasak dan hidangan berbeda - beda. Pada artikel ini, kita akan mendalami dunia potongan daging sapi, menelusuri nama, karakteristik, dan kegunaan kulinernya.
Baca juga: 7 Cara Menyimpan Daging yang Ampuh untuk Menjaga Kesegaran
1. Chuck (Sampil Bagian Atas)
Chuck adalah bagian daging yang berasal dari bagian depan sapi sekitar bahu atau punuk dan leher sapi terkenal dengan rasa dan aroma daging yang khas. Bagian ini memiliki serat yang padat dan tekstur yang agak liat karena merupakan bagian yang sering bergerak. Daging di bagian ini cenderung lebih berlemak dan keras, tetapi sangat cocok untuk dimasak dalam bentuk potongan daging giling, panggang, atau sup.
2. Rib (Iga)
Bagian ini berasal dari bagian tengah tulang rusuk sapi. Daging dibagian ini memiliki tekstur yang lunak dengan lemak yang cukup, sehingga memberikan rasa dan kelembutan yang khas. Potongan iga sering kali disukai untuk diolah dengan cara dipanggang, dibakar, dibuat sop atau kuar kaldu. Hal itu karena lapisan lemak dan kolagen akan memberikan rasa gurih dan juicy saat diolah.
3. Tenderloin (Has Dalam)
Tenderloin adalah bagian daging yang sangat empuk dan lembut karena jarang digunakan untuk beraktivitas sehingga serat ototnya lebih jarang. Bagian ini terletak di antara ribs dan sirloin. Potongan ini sering kali dimasak menggunakan metode panas kering, seperti pembuatan steak dengan memanggang atau menggoreng, untuk menonjolkan kelembutannya.
4. Sirloin (Has Luar)
Sirloin terletak di bagian belakang sapi, di antara tenderloin dan pinggul. Bagian ini merupakan bagian yang paling banyak dagingnya serta tebal dan padat seratnya. Ada beberapa varietas sirloin seperti top sirloin dan bottom sirloin. Daging bagian ini memiliki lemak berlapis yang lunak dan dapat meleleh saat dimasak, sehingga memiliki cita rasa gurih dan juicy. Potongan ini cukup empuk dan cocok untuk dipanggang, atau dibuat steak.
5. Round (Paha Belakang)
Round adalah bagian paha belakang sapi. Bagian ini cenderung lebih rendah lemak dan cukup liat karena sering digunakan untuk bergerak. Metode pengolahan yang cocok untuk jenis potongan ini yaitu masak lambat seperti dibuat dendeng dan daging cincang.
6. Brisket (Sandung Lamur)
Brisket adalah bagian daging yang berasal dari dada sapi. Bagian ini memiliki tekstur yang agak alot karena terdapat lemak keras yang tidak meleleh saat dimasak. Biasanya, brisket dimasak dengan cara direndam dalam bumbu dan dipanggang atau diolah menjadi daging asap.
7. Shank (Betis)
Shank adalah bagian kaki sapi yang kaya akan kolagen, yang membuatnya cocok untuk dimasak dalam bentuk sup, masakan berkuah dan kaldu. Daging di bagian ini cenderung lebih keras, tetapi jika dimasak dengan benar, dapat menjadi lembut dan lezat.
8. Plate
Plate merupakan bagian bawah dari tulang rusuk. Bagian ini memiliki tekstur daging cukup tebal, agak alot dan terdapat cukup banyak lemak. Biasanya bagian ini diolah menjadi daging giling, semur, dan masakan lainnya.
9. Flank
Flank adalah bagian daging di bagian samping bawah sapi. Daging bagian ini memiliki serat yang padat dan sedikit lemak. Pengolahan yang cocok untuk bagian ini yaitu metode masak basah dan lambat agar jaringan ototnya terpecah sehingga daging terasa lebih lembut, seperti dibuat semur.
Memahami berbagai potongan daging sapi dapat membantu anda dalam menciptakan hidangan yang lezat dan memuaskan. Setiap potongan menawarkan kombinasi kelembutan, rasa, dan kesesuaian yang berbeda – beda untuk metode memasak tertentu. Nah, diantara bagian – bagian tersebut, manakah yang menjadi favoritmu?