anekarasa.co.id - Sosis adalah salah satu makanan yang sangat populer di seluruh dunia. Kata "sosis" berasal dari bahasa Latin "salsus" yang berarti diasinkan atau diawetkan. Hal ini merujuk pada cara pembuatan sosis yang awalnya menggunakan teknik pengasapan dan pengasinan dengan air garam untuk mengawetkan daging. Sosis merupakan makanan olahan yang terbuat dari daging cincang, lemak hewan, ternak, rempah, dan bahan-bahan lainnya. Sosis umumnya dibungkus dalam pembungkus yang secara tradisional menggunakan usus hewan, tetapi sekarang sering kali menggunakan bahan sintetis, serta diawetkan dengan suatu cara, misalnya dengan pengasapan dan pengasinan dengan air garam. Pembuatan sosis merupakan suatu teknik produksi dan pengawetan makanan yang telah dilakukan sejak sangat lama.
Baca juga: 10 Resep Kreasi Tumis Sosis yang Praktis dan Enak
Sosis di Indonesia menurut SNI 3820:2015 memiliki pengertian yaitu produk berbahan baku daging yang dihaluskan dengan penambahan bahan selongsong sosis dengan atau tanpa proses pemasakan. Daging yang bisa digunakan dalam pembuatan sosis yaitu daging sapi, kerbau, kambing, domba, babi, unggas atau hewan ternak lainnya. Sejarah sosis dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu. Makanan yang mirip dengan sosis telah ada dalam berbagai bentuk sepanjang sejarah manusia. Ada bukti bahwa bangsa Mesir kuno, Romawi, dan Yunani kuno telah membuat varian makanan yang mirip dengan sosis dengan menggunakan daging yang dicampur dengan rempah-rempah dan bahan pengikat. Namun, perkembangan sosis modern lebih banyak dipengaruhi oleh budaya Jerman. Pada abad pertengahan, sosis bratwurst menjadi sangat populer di Jerman, dan resepnya berkembang seiring waktu. Kemudian, imigran Jerman membawa tradisi sosis ke Amerika Serikat, yang mengarah pada popularitas hot dog.
Baca juga: Tips Penting Penyimpanan Daging di Kulkas agar Tetap Segar dan Aman
Sosis pertama kali dikenal di Indonesia melalui pengaruh kolonialisme Belanda selama abad ke-17 hingga ke-18. Belanda membawa berbagai produk makanan dan budaya kuliner mereka ke Indonesia, termasuk sosis. Pada awalnya, sosis lebih dikenal sebagai produk makanan Eropa yang tidak begitu dikenal oleh masyarakat pribumi. Namun, seiring berjalannya waktu, sosis mulai dikenal Masyarakat dan diadaptasi ke dalam masakan dan rasa Indonesia. Begitu juga pada negara – negara lain. Sehingga, perkembangan dan jenis – jenis sosis sangat dipengaruhi oleh rempah – rempah yang tersedia di masing – masing wilayah di dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, sosis telah menjadi subjek eksperimen kuliner yang menarik. Chef dan pecinta makanan kreatif mulai menciptakan sosis dengan berbagai rasa dan tekstur, termasuk sosis vegetarian dan vegan untuk memenuhi permintaan diet yang beragam. Berkembangnya sosis sangat berkaitan dengan berkembangnya teknologi pangan serta permintaan pasar yang semakin tinggi. Namun tidak dipungkiri, sebagai makanan olahan awetan, perlu pembatasan konsumsi agar diperoleh manfaat yang paling optimal.
Baca juga: Keamanan Makanan: Batas Waktu Penyimpanan Daging Mentah dalam Kulkas dan Freezer