Mengenal Akuntansi, Jenis Laporan, Tujuan, dan Manfaatnya

By. Aditya Reyhan Yafi W. - 09 Oct 2023

Bagikan:
img

anekarasa.co.id - Akuntansi sendiri merupakan rangkaian proses dalam menyajikan, mengolah data, mengklasifikasikan, menghitung, dan mencatat transaksi perusahaan dimana akan menghasilkan suatu laporan yang disebut laporan keuangan. Laporan tersebut nantinya digunakan oleh pihak internal & eksternal yang membutuhkan laporan tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan keputusan-keputusan perusahaan yang akan diambil.

Baca juga: Alasan Akuntansi Penting Bagi Pemula

Laporan keuangan sendiri terbagi menjadi tiga diantaranya:

Laporan Laba Rugi

Laporan ini terkait beban dan pendapatan yang ditanggung oleh suatu perusahaan pada periode tertentu. Laporan ini dibuat pada akhir periode baik akhir tahun maupun akhir bulan. Dengan adanya laporan laba rugi, pihak atasan dapat mengetahui kondisi finansial perusahaannya sehingga dapat menentukan kebijakan dan evaluasi apa yang akan diambil kedepannya.

Dalam menyajikan laporan laba rugi dibedakan menjadi 2 bentuk yaitu bentuk tunggal (Single Step) dengan membandingkan total pendapatan dan total beban, bentuk ini sering digunakan pada perusahaan jasa. Kemudian ada bentuk ganda (Multiple Step) penyusunannya dilakukan secara bertahap dengan memuat beberapa bagian, sub bagian, dan sub total, bentuk ini sering digunakan pada perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.

Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)

Laporan perubahan modal berisikan informasi terkait modal awal yang dimiliki perusahaan pada awal periode pelaporan hingga modal akhir pada akhir periode. Perubahan modal juga terkait dengan penambahan dan pengurangan laba atau rugi yang diperoleh dari laporan laba rugi. Serta terjadinya transaksi dari pemilik perusahaan baik dengan menambah modal maupun penarikan modal.

Laporan ini digunakan sebagai bahan pertimbangan keputusan perusahaan dalam melaksanakan strategi di masa depan, dan menjadi sumber informasi bagi pihak eksternal seperti investor.

Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Laporan posisi keuangan dapat juga disebut sebagai balance sheet atau neraca. Dalam laporan ini menggambarkan kondisi keuangan perusahaan dengan melihat 3 komponen diantaranya total aset/aktiva perusahaan, kewajiban/liabilitas perusahaan, dan modal. Sesuai dengan namanya balance sheet tentunya antara jumlah aktiva dengan liabilitas ditambah modal harus seimbang/balance.

Dalam penyusunan akun pun disesuaikan dengan tingkat likuiditasnya, semakin tinggi likuiditas atau semakin mudah untuk dicairkan maka akan semakin diatas posisinya, sebaliknya semakin rendah likuiditas maka akan diletakkan di urutan terbawah.

Tujuan

Setelah mengetahui pengertian dan jenis laporan keuangan yang ada pada akuntansi, dibawah ini akan dijelaskan tentang tujuan-tujuannya, diantaranya:

Menginformasikan keuangan perusahaan

Tujuan pertama akuntansi yaitu memberikan informasi mengenai keuangan perusahaan, yang akan dijadikan sebagai bahan tolak ukur dalam menentukan keputusan dan evaluasi yang akan dilakukan di masa depan terkait dengan laba perusahaan yang diperoleh.

Apabila perusahaan menghasilkan pendapatan/laba yang besar tentu perkembangan perusahaan juga mengalami peningkatan, dan sebaliknya perusahaan akan bangkrut apabila keuangan perusahaan terus mengalami penurunan.

Menginformasikan siklus perubahan pada stakeholder

Dalam proses akuntansi juga memberi informasi terkait perubahan siklus ekonomi. Hal ini terkait dengan laba bersih yang harus selalu dipantau perubahannya. Biasanya data yang diambil pun berkaitan dengan data dan informasi dividen yang berguna bagi para pemangku kepentingan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan entitas untuk meningkatkan potensi keuntungan yang akan diperoleh di masa depan.

Menjaga finansial perusahaan yang seimbang

Adanya akuntansi terkait pemasukan dan pengeluaran harus tercatat dengan detail, sehingga laporan menjadi lebih jelas serta tidak adanya misinformasi data.

Manfaat

  1. Menganalisis data keuangan serta mendorong perkembangan dan penambahan laba suatu perusahaan.
  2. Memprediksi kemampuan perusahaan di masa yang akan datang melalui gambaran kinerja keuangan pada masa sekarang.
  3. Sebagai sistem dalam melacak aset perusahaan, pendapatan, serta liabilitas dimana pemilik perusahaan dapat menentukan keputusan-keputusan yang tepat dan cermat sesuai dengan kinerja keuangan perusahaan pada suatu periode.
  4. Menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang sehat pada suatu periode.
  5. Menampilkan data keuangan perusahaan yang diperlukan untuk pengajuan dan pembayaran pajak perusahaan.

Baca juga: Berikut adalah Standar Akuntansi Keuangan dan Prinsip Dasarnya




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp