anekarasa.co.id - Sistem informasi Akuntansi (SIA) merupakan komponen kunci dalam mengelola keuangan dan akuntansi organisasi modern. SIA merupakan suatu kerangka kerja yang mengintegrasikan teknologi informasi dengan praktik akuntansi tradisional, memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan informasi keuangan dengan lebih cepat dan efisien.
SIA terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Oleh sebab itu, organisasi harus terus memantau perkembangan di bidang ini dan memastikan bahwa dalam menggunakan SIA sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan dan meningkatkan keseluruhan kinerja bisnis.
Terdapat beberapa jenis SIA yang digunakan suatu organisasi, dan secara umum dibagi menjadi 3 jenis, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks.
Baca juga: Langkah-langkah Dalam Mengelola Kas Kecil
Sistem Manual (Manual System)
Ciri utama sistem ini masih mengandalkan penggunaan kertas dalam membuat jurnal dan buku besar, pekerjaan yang dilakukan dengan sistem ini lebih bergantung pada tenaga manusia untuk setiap proses yang berlangsung.
Artinya dalam menyelesaikan pekerjaan pengolahan data menjadi informasi yang bergantung pada logika dan kerja manual, yang pada akhirnya menemui kesalahan karena kurangnya keakuratan atau keterbatasan pengolahan data dengan mengandalkan tenaga manusia.
Meskipun menggunakan komputer dalam mencatat dan menyimpan data, cara pengolahannya masih mengandalkan tenaga manusia dan tidak menggunakan fungsi dan sistem computer. Sehingga sistem ini sebenarnya masih dikatakan manual.
Sistem Transaksi Berbasis Komputer (Computer-based Transaction System)
Organisasi yang memiliki struktur dan fungsi sistem yang kompleks membutuhkan dukungan sistem informasi terintegrasi yang mampu mengolah data dari seluruh input menjadi satu kesatuan informasi, dimana informasi tersebut digunakan oleh manajemen dan mampu memproses secara bersamaan.
SIA juga perlu dukungan teknologi informasi agar dapat memproses beragam bentuk informasi yang dibutuhkan. Perlakukan informasi sistem ini sebenarnya sama dengan yang ada pada sistem manual, bedanya pada pengguna sistem transaksi berbasis komputer lebih mudah dalam menyimpan data pada layar komputer lebih sering, sebagai dokumen sumber transaksi di sistem ini.
Baca juga: Inilah Bidang-Bidang di Akuntansi
Data akuntansi disimpan secara terpisah dari data operasional lainnya, sehingga memerlukan pembagian kerja dan ruang penyimpanan yang lebih besar. Maka, penting untuk menggunakan fungsi sistem pendukung yang dapat menggantikan peran manusia dalam mengolah data secara manual dan memproses tahapan kerja SIA.
Sistem pendukung ini menggunakan fungsi kerja yang dapat dilakukan oleh komputer untuk memproses berbagai bentuk informasi secara bersamaan.
Keunggulan dari Sistem Transaksi Berbasis Komputer (STBK) yaitu transaksi dapat diproses lebih cepat pada akun yang sesuai saat memproses penjurnalan, daftar detail transaksi juga dapat dicetak dan diperiksa setiap saat, pengendalian internal dan pengendalian perubahan dapat diterapkan untuk mencegah dan mendeteksi kesalahan.
Sistem Database (Database Systems)
Terjadi kasus input data yang sama oleh sistem yang berbeda sering kali terjadi jika hanya sekadar mengumpulkan data. Sedangkan perusahaan besar dan kompleks sering menggabungkan sistem informasi menjadi satu, tanpada adanya identifikasi data sesuai kebutuhan informasi masing-masing. Akibatnya menjadikan pengolahan data lebih boros waktu, biaya, serta entri dan pengolahan data yang berulang-ulang.
Adanya sistem database dapat mengurangi pengulangan informasi dengan memisahkan sistem database terkait. Seperti pemisahan menggunakan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan metode persaman akuntansi. Kondisi ini memungkinkan perusahaan dapat melakukan pekerjaan lebih efisien, karena dapat mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan secara lebih luas dengan mudah mengenali proses bisnis masing-masing dibanding hanya sekadar mencatat setiap peristiwa akuntansi. Serta mengenali data keuangan dan nonkeuangan yang informasi tersebut tersimpan dalam data warehouse.
Baca juga: 10 Strategi Branding UMKM yang Efektif di Era Digital