anekarasa.co.id - Ayam broiler atau dikenal juga dengan sebutan ayam ras pedaging atau ayam pedaging memiliki sejarah perkembangan yang panjang. Ayam pedaging (broiler) berasal dari hutan liar (galus galus) yang di domestikasi sekitar 6000-8000 tahun yang lalu. Domestikasi lalu dilanjutkan dengan usaha untuk mendapatkan telur, daging serta bibit yang baik. Ayam ini merupakan ayam ras unggul hasil persilangan berbagai ras ayam dengan produktivitas tinggi, terutama untuk produksi daging.
Baca juga: Ayam Broiler dan Karakteristiknya Yang Harus Diketahui
Perkembangan ayam broiler diawali dengan tingginya permintaan akan telur sehingga menyebabkan kelebihan jumlah ayam jantan. Para peternak kemudian mulai menjual kelebihan ayam jantan tersebut sebagai unggas penghasil daging, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan permintaan ayam pedaging.
Usaha peternakan ayam ini mulai berkembang pesat di Amerika dan Eropa pada abad ke-19 melalui perkawinan silang antar spesies ayam sehingga diperoleh bibit ayam baru yang bernilai tinggi. Kemudian pada tahun 1953 akhirnya diciptakan jenis ayam yang memiliki tingkat pertumbuhan bobot yang tinggi dengan menggunakan ransum yang ekonomis. Ayam jenis ini disebut ayam broiler atau ayam pedaging.
Padahal, daging ayam di Indonesia diimpor pada tahun 1953 hingga 1960 untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan persilangan mulai dilakukan dengan ras lokal (desa), tetapi bukan untuk tujuan komersial, melainkan untuk selera dan kesenangan. Baru pada tahun 1967 impor ayam ras (ultimate breed) untuk tujuan komersial mulai digalakkan di Indonesia.
Baca juga: 8 Jenis Ayam Pedaging di Indonesia, Nomor 1 Paling Banyak di Pasaran
Pada awalnya masyarakat Indonesia sulit menerima keberadaan ayam ras, karena sudah terbiasa memakan ayam kampung. Baru pada tahun 1978 program pemerintah mempromosikan ayam ras pada masyarakat peternakan unggas berhasil karena permintaan daging ayam meningkat seiring dengan meningkatnya pendapatan dan sejak tahun 1980 hingga saat ini, peternakan ayam telah menjadi bagian dari industri hulu daging dan unggas. Hilirannya berkembang pesat di Indonesia.
Perkembangan ayam broiler di Indonesia juga didukung oleh berdirinya perusahaan peternakan yang memproduksi dan mengembangkan strain ayam pedaging. Beberapa strain yang dikembangkan di Indonesia antara lain Cobb, Ross, Lohmann, dan Hubbard. Strain ayam pedaging ini memiliki potensi genetik yang tinggi, tercermin dari pertumbuhannya yang cepat, bobot badan yang tinggi, konversi pakan yang efisien, dan produksi daging yang empuk.