anekarasa.co.id - Cumi-cumi memiliki nilai komersial yang signifikan dalam industri perikanan karena popularitasnya sebagai hidangan laut yang lezat dan keserbagunaannya dalam berbagai olahan kuliner. Penangkapan cumi-cumi secara komersial menargetkan populasi di dekat pantai dan lepas pantai, tergantung pada spesies dan metode penangkapan yang digunakan.
Teknik penangkapan cumi-cumi sering kali melibatkan penggunaan alat tangkap khusus, seperti jaring pukat, pukat cincin, atau jig cumi. Jaring pukat biasanya digunakan untuk menangkap cumi-cumi dalam jumlah besar. Jaring ini ditarik melalui air, menangkap cumi-cumi saat mereka berenang ke dalam jaring. Jaring pukat cincin juga digunakan di beberapa daerah, di mana jaring dipasang di sekitar sekumpulan cumi-cumi dan kemudian ditarik ke bawah, sehingga cumi-cumi terperangkap di dalamnya.
Baca juga: 5 Alasan Pembekuan Ikan Adalah Pengawetan Yang Tepat
Sebagai salah satu sumberdaya perikanan yang banyak ditemukan di Indonesia, cumi-cumi dianggap sebagai salah satu hasil tangkapan penting yang membantu perekonomian masyarakat pesisir. Dalam menangkap cumi-cumi para nelayan biasanya memiliki waktu-waktu tertentu untuk mendapatkan tangkapan yang maksimal.
Di Perairan Utara Jawa, bulan Maret sampai Mei dan November diduga sebagai musim puncak penangkapan cumi-cumi. Hal ini berdasarkan pada penelitian yang dilakukan di tahun 2012, dimana pada bulan-bulan ini hasil tangkapan cumi-cumi cukup tinggi. Pennetuan musim penangkapan cumi-cumi berhubungan dengan kelimpahan cumi-cumi pada suatu perairan. Akan tetapi tidak hanya kelimpahan cumi-cumi yang mempengaruhi musim penangkapan cumi-cumi, kondisi perairan dan cuaca juga ikut memengaruhi hasil tangkapan cumi-cumi.
Terjadinya musim tangkap pada bulan November diduga karena pada bulan ini kondisi perairan Laut Jawa sedang subur. Kesuburan perairan ini disebabkan karena unsur hara dari Laut Banda terbawa arus sampai di Laut Jawa sehingga menyebakan suburnya perairan di Laut Jawa. Perairan yang subur ini tentunya menarik cumi-cumi untuk mencari makan di perairan tersebut.
Baca juga: Berikut Tips Memasak Hidangan Ayam Karaage Agar Lezat
Sedangkan di Selat Alas, musim penangkapan cumi-cumi di perairan ini biasanya akan berlangsung pada bulan Oktober sampai Maret, dengan puncak musim pada bulan November. Begitu pula musim penangkapan cumi-cumi di perairan Lombok, Nusa Tenggara Barat berlangsung pada bulan Oktober-Maret.
Perlu dicatat bahwa praktik penangkapan cumi-cumi yang berkelanjutan sangat penting untuk memastikan ketersediaan jangka panjang dan kelimpahan populasi cumi-cumi serta ekosistem laut yang mereka huni. Praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan bertujuan untuk meminimalkan tangkapan sampingan, melindungi spesies yang rentan, dan menjaga tingkat populasi yang sehat melalui pengelolaan dan peraturan yang tepat.
Baca juga: Berikut Ini Hidangan Daging Ayam Kaarage Khas Jepang